14 tahun yang lalu
Selasa, 15 Desember 2009
,,SeParuH nYawa Mu untuKku Ibu,,
,,Lima belas tahun yang lalu seorang perempuan yang telah melahirkanku di dunia ini dan mempertaruhkan separuh nyawanya hanya untukku,,tepat pada 29 april itu dulu aku ada di dunia fana ini yang penuh dengan banyak hal"yang kulalui,,
..Ibu banyak yang bilang jika ibu"kita adalah orang paling cerewet,bawel,nyebelin,dan banyak lagi yang slalu mengatur kita begini begitu dan bagaimanalah tapi beliau adalah insan yang tak pernah bisa digantikan oleh apapun meski harta benda kita yang dimiliki dikorbankan untuknya.Ibu adalah mentari pagi yang slalu bangunkankan kita dari mimpi"yang kadang buat kita menderita,,hangatkan kita saat dingin menghujam seluruh jiwa kita,,Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah.Tak seperti mentari
kau mengganti gelap malam hati…
Tak seperti rembulan
kau menemani sepinya malam…
Tak seperti rintik hujan
kau membasahi kemarau kerinduan…
Tak seperti embun
kau menyejukkan kegelisan…
Tak seperti pelangi
kau mengganti rintik hujan air mata…
Karena semua tentangmu
melebihi segala keindahan…
Karena cintamu
melebihi semua cinta yang ada…
Terima kasih atas semua yang kau beri…
Ibu, melalui dirimulah Allah
telah memunculkan kami di alam semesta ini
Meskipun engkau harus merasakan
pedihnya penderitaan dan kesengsaraan
Sembilan bulan engkau telah mengandung kami
dan selama itu pula engkau dalam penderitaan
Engkau baru bisa lepas dari penderitaan itu
setelah melakukan persalinan
Berapa banyak engkau telah melahirkan para dermawan
yang telapak tangannya selalu memberi
Dan berapa banyak engkau telah melahirkan
generasi-generasi baru yang akan menerjuni
berbagai arena kehidupan
Wahai Ibu, sungguh sering engkau
begadang karena tidak bisa tidur
Sementara air susu dari kedua putingmu
selalu memberikan nutrisi kepada kami
Sepanjang malam air matamu selalu menetes
ketika duri menusuk salah satu tangan kami
Tangan kananmu sering menjadi bantal kami
sedangkan tangan kirimu
mendekatkan kedua payudaramu ke mulut kami
Ketika kami mendapatkan kebaikan
engkau pun akan merasa gembira
Kegembiraanmu jelas terlihat pada bibirmu yang terseyum,
yang dapat menghidupkan semangat kami
Namun, jika ada hal buruk menimpa kami,
engkau pun akan menutup terangnya waktu pagi dengan kegelapan (bersedih)
Sesungguhnya engkau adalah orang termulia
yang selalu membantu kami
Karena itulah, agama Islam pun telah memberikan
dorongan kepada kami untuk meraih keridhaanmu
Wahai Ibu, hal itu kami lakukan agar Tuhanmu meridhai kami
Pada dirimu terdapat petunjuk, anugerah,
dan semua kebaikan
Jika kami durhaka padamu
maka nerakalah yang akan menjadi tempat kembali kami
.,Maafkan aku ibuku yang telah membuatmu slalu dihalau sendu Maafkanlah aku ibu yang telah buatmu marah di setiap waktu maafkanlah aku ibu jika aku slalu teteskan mutiara"cintamu maafkanlah aku ibu karena aku belum bisa jadi yang kau mau slalu menuruti pintamu,maafkanlah aku ibu jika aku masih saja mendustaimu,,1 hal yang masih lekat dalam batinku saat peristiwa yang tak pernah ku lupa yang membuat batinmu tersiksa karena aku menderita tapi itu tak seberapa jika dibandingkan smua luka yang engkau rasa maaf pula jika aku belum bisa jadi seoarang perempuan yang semestinya ,,perempuan yang lembut,halus,penuh perhatian yang slalu menuruti kata"mu Tapi aku janji aku akan slalu berusaha jadi yang terbaik selama hembusan nafas ku ini masih diantara dunia"di sekitarku,,maaf jika semua kebiaasaan burukku dan semua minat yang aku suka belum bisa seperti semua apa yang kau kata dan ku harap doa"mu selalu menyertaiku di setiap langkah kehidupanku,,
,,Setiap peluh keringatmu hanya kau teruntukkan kepadaku namun ku masih slalu saja tak mengerti semua dan seolah slalu berpura-pura tak memahaminnya padahal hatiku selalu berbisik andai saj aku bisa gantikan semua keluh kesah dan penderitaanmu .
Mother’s love is deeper than ocean,
Mother’s lesson is bigger than the sky,
Mother’s sacrifice is greater than God,
Mother’s lap is more comfortable than the warm bed,
Mother’s tale is better than the best novel on this earth,
Mother’s picture is more beautiful than a fascinating scenery,
Mother’s blessings are more powerful than the thousands of seas,
Mother’s shade is cooler than the shade of heavy laden trees,
Mother’s light is brighter than the sun,
Mother’s role is seventy times greater than the father,
Mother’s place is more sacred than any shrine,
Mother’s care higher than the heaven.
Kamis, 03 Desember 2009
SuaRa HaTiKu,,,:-(
Aku ingin terbang
Meraih langit cintamu
Tanpa harus menangis
Jika semua tak terlukis
Aku mau berenang
Menyelam hatimu terdalam
Tanpa perlu tenggelam
Jika semua memang terpendam
Aku tak ingin diam
Tanpa sebuah pengharapan
Aku tak mau sendiri
Mengarungi dunia fana ini
Meraih langit cintamu
Tanpa harus menangis
Jika semua tak terlukis
Aku mau berenang
Menyelam hatimu terdalam
Tanpa perlu tenggelam
Jika semua memang terpendam
Aku tak ingin diam
Tanpa sebuah pengharapan
Aku tak mau sendiri
Mengarungi dunia fana ini
Langganan:
Postingan (Atom)